Monday, December 28, 2009

DIARI KEHIDUPAN


Bertamu di Kuala Mu
( Espedisi Dakwah kelompok Minoriti Orang Asli, Sg Siput Perak)

Kuala Mu telah menceritakan perihal anak-anak kecil
Kaki-kaki mulus tanpa capal dan alasnya
yang memijak tanah selut berlari-lari anak
Hingar melihat kereta-kereta besar
Bertamu sebentar di Kuala Mu
Dengan senyuman dan lambaian mesra

Nyanyian yang dilatari lagu alam
Bersatu deru sungai jernih nan dingin
Indah langit, tenang bayu
Keriut buluh rumah teduhan
Ketika kaki menapak salam
Lagu syahadah melekap dibibir kecil si mungil
Dan Islam bergema di sebuah perkampungan terpencil

Kuala Mu telah mengisahkan pelbagai cerita
Tentang seorang tua, wanita bongkok tiga
Yang senyumnya kerepot manis
Tawa-tawa malu ketika diaju soalan pewaris
Tanpa mengerti cakapnya yang aneh
Aneh sebuah perkampungan kecil terpencil

Wanita tua yang pongah jalannya
Dalam pohon usia kepikunan
Biarpun berwajah masai, rambut kusut, pakaian terabai
Membawa kosongnya sepinggan plastik
yang penuh harapan agar di bawa pulang
sebarang bekalan.
santapan enak buat si adik tua uzur
setia menanti di teratak kecil.

Nasi ditanak berbau sekampung
Adalah makanan mewah dikerongkongnya
Yang enak menyapa perut kedut
Dan selera di lidah tua
Serta penantian kenyang di kerongkongan anak-anak kecil
kecur melihat sepinggan nasi
Bilakah perut akan terisi
Santapan pengganti ubi saban hari.
Saat aku dirapati dan bertanyakan
seruji makanan tengah hari.


Si ibu yang mengendong kasih anak
Berkain batik lusuh tua
Meminta aku sebuku sabun mandi
Buat membersih si anak kecil
Yang masih merah tak mengerti
Meraih simpati insan yang baru bertamu di sini
Nilaian sebuku sabun, mengisi sebuah kehidupan

Kutemui ibu muda yang mesra
Tiba dari hujung kampung sana
Gembira menerima tudung dakwah
Saat ziarah kami diterima di pagi hari
Bertandang di teduhan buluh pada lewat petangnya
Sangat cantik mengenakan kerudung kepala
“Dakwah ini cantik,” ujarnya
Sambil mengunjuk kepada tudung yang dipakainya.


Malam dingin di Kuala Mu
Adalah keraian para tetamu
Dengan seni kebudayaan asli
Penuh tatasusila dan budi
Akrab dan tawa insan berbeza budaya
Namun menghubung hati manusia
Di bawah jambatan ukhwah
Indahnya Keimanan
Syumulnya Keislaman


Saat embun mula turun
Dan Subuh menyinsing bergema azan
Mengesakan Tuhan Yang Esa
Menyeru sekalian manusia yang terlena
Agar bangun menguak kabus jahiliah
Mengalirkan air sungai dingin pada batang tubuh insani
Adalah wudhu’ tanda bersuci
Sujud kembali pada-NYA Yang Maha Pemberi

Halaman di Kuala Mu yang sedia terpencil dahulunya
Kini panjinya utuh
Menganyam padu ikatan Ukhwah
Menyerap bayu manisnya Iman
Melatari alam cantiknya Islam.

Bertamu di Kuala Mu
Telah mengetuk tabung kepedulian seorang aku
Agar memindahkan segala kisah
dipojok kecil senaskah harian
Bagi tatapan kalian...
Inilah sebuah kehidupan dari sejuta kehidupan


Nurul Hidayah Bt. Ahmad Shahbudin
(Peserta Akademi Dakwah 2009 (31 Dis-13 Jan)
Angkatan Pemuda Pemudi Islam Pulau Pinang (API) )



Ditujukan buat semua keluarga Akademi Dakwah 2009 (AD09) yang telah berekspedisi selama
2 hari ke Perkampuangan Orang Asli Kuala Mu pada 5-6 Dis. Semoga kalian beristikhomah dalam menjalankan gerak kerja seorang da'ie. Gunakan segala yang diperolehi 2 Minggu dalam AD09 untuk meneruskan perjuangan sebagai seorang da'ie.

Ingatlah firman ALLAH dlm suroh Al- Saff (ayat 2-3): "Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tida kamu kerjakan."

UKHWAH FILLAH, ABADAN ABADA!

No comments: